Sembalun, Lombok Timur – Desa Tua Sembalun di Lombok Timur kembali menjadi pusat perhatian ketika merayakan Pesta Kesenian Tradisional tahunan mereka. Dalam perayaan yang diadakan selama tiga hari berturut-turut, warga setempat dan wisatawan dari berbagai penjuru berkumpul untuk merayakan dan menghargai warisan budaya yang kaya di daerah tersebut.
Perayaan yang dimulai pada hari Jumat sore dengan upacara pembukaan yang megah, menampilkan tari-tarian tradisional yang memukau dan musik live yang menggema di sekitar desa. Di antara atraksi utama adalah “Perang Topat”, sebuah tradisi yang menggambarkan persaudaraan dan kebersamaan antara dua kelompok dalam mempersiapkan bahan makanan khas Lombok, topat.
Pada hari kedua, panggung dipenuhi dengan berbagai pertunjukan seni lokal termasuk tarian, musik, dan pameran kerajinan tangan yang mempesona. Tak hanya itu, kuliner khas Lombok juga menjadi daya tarik tersendiri dengan penjual makanan dan minuman tradisional yang menjajakan hidangan lezat sepanjang jalanan desa.
Hari terakhir perayaan penuh dengan kegiatan komunitas seperti lomba seni lukis anak-anak dan pameran fotografi yang menampilkan keindahan alam serta kehidupan sehari-hari masyarakat Sembalun. Acara ditutup dengan penuh semangat, meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Kepala Desa Tua Sembalun, Bapak Hasan, mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme masyarakat lokal dan dukungan dari pengunjung dalam menjaga dan menghidupkan warisan budaya mereka. “Pesta Kesenian Tradisional tahun ini menjadi bukti nyata bahwa kekayaan budaya kita harus dipertahankan dan diselamatkan untuk generasi mendatang,” katanya dengan penuh semangat.
Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan terhadap keberagaman budaya Indonesia yang kaya. Dengan semangat kolektif, masyarakat Sembalun terus menginspirasi dengan melestarikan tradisi mereka, mengukuhkan posisi mereka sebagai penjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya.