Dalam sebuah laporan terbaru, persaingan antara perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas di pasar global teknologi 5G. Dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini berlomba-lomba memperebutkan dominasi di sektor yang dianggap krusial untuk masa depan komunikasi dan konektivitas.
Perusahaan-perusahaan seperti Huawei dari China dan Qualcomm dari AS terus memperebutkan pasar teknologi 5G yang bernilai triliunan dolar. Hal ini memicu ketegangan politik dan keamanan di antara kedua negara tersebut, yang pada gilirannya mempengaruhi dinamika bisnis global.
AS berupaya menggalang aliansi dengan negara-negara sekutu untuk menandingi dominasi Huawei di pasar 5G, sementara China terus meningkatkan investasinya dalam riset dan pengembangan teknologi 5G guna mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global dalam industri tersebut.
Dengan munculnya teknologi 5G, akan ada dampak besar pada transformasi digital di berbagai sektor, termasuk manufaktur, kesehatan, transportasi, dan lainnya. Kedua negara ini berusaha keras untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan mereka mendominasi pasar ini, yang diperkirakan akan membentuk landasan ekonomi dan teknologi di masa depan.