Washington D.C., 21 Maret 2024 – Perjanjian perdagangan terbaru antara Amerika Serikat dan China telah menimbulkan kontroversi, dengan beberapa pihak di Amerika Serikat mengkritiknya sebagai kesepakatan yang tidak memadai untuk menangani isu-isu perdagangan yang semakin kompleks antara kedua negara.
Diumumkan dalam sebuah konferensi pers bersama di Washington D.C., para perwakilan AS menyatakan bahwa meskipun ada beberapa langkah maju dalam hal akses pasar dan perlindungan kekayaan intelektual, perjanjian tersebut masih belum memenuhi harapan mereka.
“Sangat disayangkan bahwa perjanjian ini tidak sejauh yang kami harapkan dalam menangani masalah-masalah fundamental yang telah lama kami soroti,” ujar seorang perwakilan dagang AS dalam konferensi pers tersebut.
Sementara itu, pemerintah China menanggapi kritik tersebut dengan menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah hasil negosiasi yang adil dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Perjanjian perdagangan ini dianggap sebagai upaya untuk meredakan ketegangan perdagangan yang telah mempengaruhi hubungan antara AS dan China selama bertahun-tahun. Meskipun demikian, keputusan untuk menyetujui perjanjian tersebut masih menimbulkan perdebatan di kalangan politisi, pakar ekonomi, dan masyarakat sipil di Amerika Serikat.