Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat menggelar Debat Perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (PILGUB) Jawa Barat tahun 2024 yang bertempat di Gedung Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung, Senin 11/11/24 dengan diikuti oleh semua paslon yakni paslon nomor urut 1 Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan paslon nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Seperti biasanya debat menampilkan visi misi setiap calon gubernur dan wakil gubernur dan pendalaman visi misinya, semua paslon mencoba memberikan gagasan yang terbaik untuk masyarakat Jawa Barat.
Dalam 7 sesi debat yang disiapkan KPU Jabar para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur diberikan kesempatan untuk saling berbicara, bertanya, dan menanggapi masing-masing sesuai tema yang disiapkan tim panelis. Banyak publik yang mengharapkan debat ini berlangsung menarik mengingat tema debat yang disiapkan KPU adalah hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Jawa Barat, akan tetapi selama debat berlangsung beberapa netizen menilai proses debat berlangsung normatif dan sedikit membosankan.
Beberapa hal yang menjadi sorotan netizen selama debat berlangsung diantaranya banyak yang menilai para paslon terkesan normatif dan textbook, meskipun tentu itu tidak melanggar aturan debat akan tetapi netizen berharap para paslon harusnya menguasai visi dan misi diluar kepala dan bukan hanya fokus pada tulisan yang disiapkan sehingga penyampaiannya pun akan lebih sampai ke hati masyarakat.
Hal lain yang disoroti netizen adalah waktu untuk menjawab dan menanggapi yang diberikan KPU dalam acara debat sangat singkat sehingga jawaban dan tanggapan para paslon tidak maksimal, terlihat banyak paslon yang aga kesulitan menjelaskan jawaban dan tanggapan secara menyeluruh karena harus berlomba dengan waktu yang diberikan yang hanya 45 detik.
Hal lain yang menjadi sorotan netizen adalah kondisi penonton debat yang berisik sehingga membuat debat tidak bisa dinikmati secara maksimal, bahkan ketika para paslon sedang memaparkan jawaban atau tanggapan, terlihat beberapa kali moderator harus menertibkan para penonton debat yang meneriakan yel-yel untuk jagoannya.
Netizen berharap KPU Jawa Barat bisa menjadikan kekurangan-kekurangan ini menjadi evaluasi untuk debat selanjutnya, karena proses debat merupakan salahsatu proses yang penting untuk melihat kualitas, visi misi, dan gagasan para paslon untuk menentukan pilihannya pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.